Selasa, 29 Maret 2016

Cewek Dan Gen-Z

            Apakabar bets. Yups sepeti biasanya saya pasti akan memposting tulisan seputar cewek. Mungkin kali nih, lo bakalan kepo dan mungkin lo enggak ngerti dengan istilah yang saya pakai pada judul dalam artikel santai kali ini.

            Setelah saya wawancarai beberapa cewek yang kehilatahnnya up-date dan gaul di kapus saya, keseluruhan dari mereka mengatakan tidak tahu apa yang dimaksud dengan “Gen-Z”. Kebayang enggak lo untuk sekelas mahasiswa dan sekaligus pemegang gelar up-date dan gaul, enggak tahu istilah Gen-Z yang bahkan di jadikan judul dalam sebuah acara yang di pandu oleh Raditya Dika. Atau lo sendiri enggak tahu!.

            Lantas apakah istilah Gen-Z ini belum buming di kalangan remaja atau memang ini hanya sebagian istilah yang hanya di bahas dalam bidang ilmu tertentu. Kalau memang ungkpan bahwa Gen-Z ini belum buming dan banyak yang enggak tahu apa artinya, saya akan membungkanya melalui blog ini dan saya harap lo menerimanya. Aminn.

            Oke sebelum kita kaitkan cewek dengan Gen-Z, kita bahas dulu apa yang dimaksud dengan Gen-Z. Gen-Z yang saya maksud adalah Generasi Z, dimana adalah sekelompok usia yang lahir pada tahun 1995 sampai 2010. Gen-Z sebagaimana yang dijelaskan teman kita Don Tapscott dalam bukunya Grown Up Digital adalah salah satu kelompok generasi dari enam kelompok generasi yang ia bagi. Oia, Don juga menyebutkan bahwa Gen-Z merupakan Generasi Net atau generasi Internet. Gitulah.

            Pendapat Don ini muncul karena menerutnya kita (Lo dan Saya) yang merata lahir diantara tahun 1995 sampai 2010, lahir dan besar di era digital dengan aneka komponen teknologi sebagai pendamping kita. Nah, hal inilah yang memberikan sumbangsih dalam pola fikir generasi-z (kita). Kalo di pikir-pikir gaya dan kebiasaan kita bets, juga enggak terlepas dari internet. Jadi alangkah sedihnyalah jika lo harus hidup tanpa internet dan komponen teknologi yang lain.

Kayaknya saya cukupkan pembahasan kita tentang Gen-z secara mendalam, mari sekarang kita fokus dengan cewek dan Gen-Z.

Seperti yang saya amati, baik itu di dalam kelas ataupun diluar kelas dan di lingkungan sekitar. Gitu banyakknya cewek yang selalu setia dengan smarfoon-nya dan tak henti-hentinya mereka melakukan selvie, bahkan banyak hal lagi yang berkaitan dengan teknologi dan internet.Keseluruhan itu enggak akan rela mereka lepas bets. Bahkan kalau lo cowoknya dan menyarankan agar mereka ninggalin itu, saya yakin dia lebih milih ninggalin lo dari pada kegiatan Gen-Z nya. 100% saya jamin.

Hasil wawancara saya dari salah satu cewek sebut saja mbak Shell mengungkapkan bahwa kalau berkomunikasi lewat dunia maya itu lebih asyik dari pada berkomunikasi langsung, sehingga kalau mbak Shell berkomunikasi dengan pacarnya (yang katanya udah mantan), lebih sering melalui SMS, BBM, Facebook, Twiter, dan lain-lain. Tapi selain candu yang mendatangkan keasyikan sendiri, mbak Shell juga merasakan apa yang saya rasakan. Yaitu ketakutan akan manipulasi informasi, yah lo tahu sendirikan kalo komunikasi yang tak saling tatap muka itu jauh lebih tinggi angka penipuannya dari pada langsung. Hal ini yang kadang buat lo dan saya sering bohong sama do’I (bagi yang punya).

Dari sudut Staylis (gaya maksud saya) cewek Gen-Z lebih terlihat ellegan dan pintar, hal ini saya bandingkan dengan zaman mamak saya yang hanya masih mengenal surat dan pesawat telepon. Dulu cewek memiliki sedikit refrensi soal fasion dan informasi lainnya, dan cewek hanya terlihat biasa-biasa saja kalau dia bukan artis atau model. Tapi sekarang bebas, setiap detik para cewek bisa menambah kepintarannya memlaui apa yang akan ia cari dari dunia maya dan pastinya lo bakalan sulit bedain cewek biasa dengan model atau artis, sarjana atau bukan, ningrat atau enggak.

Intinya dari pembahasan artikel santai ini, kalo cewek Gen-Z itu telah lepas dari belenggu kasta dan pembodohan yang pernah berakar pada diri mereka. Sayangnya banyak cewek yang tersesat dalm menggunakan statusnya sebagai Gen-Z. Menerut saya walaupun kita (termaksud para cewek) tergolong kedalam Gen-Z, tidak seharusnya kita menggantungkan diri dengan internet dan komponen teknologi. Kehidupan sosial kita memang bisa dimudahkan dengan adanya internet dan teknologi, tapi itu semua bila tidak terkendali dengn baik efeknya enggak akan mengangkat derajat wanita yang tadi saya katakan lebih ellegan dan pintar.

Ingat bets, cewek Gen-Z itu memang cewek yang ellegan dan pintar diatara sederetan cewek dahulunya. Tapi lo juga harus bisa kasi dia pengertian bahwa hidup ini enggak harus di lewati bersama dengan internet dan teknologi. Kehidupan lo akan indah bila lo berani memandang hidup lo sebagai anugrah dan lo enggak harus berbohong tentang identitas lo pada cewek Gen-Z, karena kebohongan dan manipulasi udah cukup banyak menghiasi mereka. Tapi lo bakalan menang kalau lo mampu mengkombinasikan apa yang ada dalam hati lo dengan internet dan iptek, dimata mereka.    



Kelanjutan artikel berikutnya, saya akan posting cewek dan selvie..
Karena berhubungan dengan Gen-Z....
Ok, bets. silahkan komentarnya...


  

Rabu, 16 Maret 2016

Cewek Dan Fasion

Hy, bets. Macem biasa nih, saya akan berbagi sedikit pengalaman yang langsung saya ambil dari lapangan atau hasil wawancara dengan subjek kita, ya pastinya para cewek la. Lo mungkin ngerasa bumingkan dengan judul yang saya posting di atas, atau lo udah bayang-bayangin apa yang akan saya bahas dalam artikel santai kali ini?.

            Yups, dalam pembahasan kali ini saya menyinggung soal Fasion dan cewek. Sepertinya lo enggak bangetkan nemenin si Do’i belanja. Ya!, kita sama bets. Tapi alasannya mungkin berbeda. Mulai dari males nungguin Do’i yang berleha-leha sama barang yang dia cari, harga yang Do’i mau, dan sampek dengan barang limited edition.

            Dalam fenomena fasion, cewek biasanya paling getol soal ini. Kenapa?. Yah, alasannya cukup mendasar bets. Dari hasil wawancara saya dengan salah satu cewek sebut saja El.  Katanya mereka para cewek, enggak suka terlihat jelek di setiap waktu. Fasion  adalah salah satu hal yang mampu menyulap mereka untuk tampil cantik di depan para cowok kayak kita, katanya. Selain itu, mbak El jugak bilang kalau cewek pada umumnya gampang bosan dengan pakaian mereka. Sehingga pilihan warna dan model yang begitu menggiurkan membuat meraka enggak tahan untuk nutup dompet.

            Pengakuan mbak El ini kalo kita pikir-pikir ulang, jauh berbanding terbalik dengan cowok. Ya, mungkin lo sendiri bisa jawab. Cowok pada umumnya selalu keren dalam setiap saat menurut lo!. Namun kenyataannya enggak bets. Cowok itu hanya mau pake baju yang buat dia nyaman dan terkesan simpel. Yah! saya sendiri mengakuinya,  tapi memang dalam waktu-waktu tertentu kita sebagai cowok kadang dandannya ngalahin manten.

            Kesimpulannya, kalau semua cewek itu memang doyan Fasion. Makanya lo di tuntut untuk gigih kerja!. Biar nanti kalo udah punya istri, dia enggak ketinggalan fasion.  Tapi ketahuilah, semuanya meraka lakukan untuk membantah pendapat kalo mereka itu adalah makhluk yang tidak sempurna. Kalo saya kerucutkan lagi alasan mengapa mereka selalu berusaha tampil secantik mungkin, cuma karena satu hal. Yaitu pengen ngebuka mata cowok-cowok kalau kehadiran mereka butuh pengakuan, bukan sebatas kebutuhan birahi lo doang. Jadi selain kita harus menghargai hobi mereka, kita juga harus bijak dalam hal ini. jangan sempat ada percekcokan karena lo anggap cewek itu makhluk yang paling boros soal fasion.  

            Oke, bets. Tetap pegang tangan Do’i dan jalan bergandengan. Mereka butuh iringan buka giringan. Mereka butuh lo dan lo butuh mereka karena memang enggak ada alasan cewek dan cowok tidak saling membutuhkan. Semoga lo dan Do’i langgeng dan buat lo yang masih jomblo sabar bets, nasib kita sama. Wkwkwkwk.

Minggu, 13 Maret 2016

Cewek Dan Mulut Lancipnya

Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat pagi Best, dimanapun lo berada.
Ok, dalam artikel santai kali ini saya akan membahas tentang lawan jenis kita yang kadang-kadang buat lo ngenes. Pastinya banyak hal dari mereka yang cukup untuk dijadikan isu,  mulai dari psikis mereka, fasion dan lain sebagainya.

Mungkin kita semua pada tahu sejarahnya cewek itu dari tulang rusuk, pastinya sebagai cowok banyak hal yang lebih lo unggulkan karena merasa cewek enggak sebanding dari pada diri lo sendiri. Pemikiran sempit ini yang mungkin aja buat lo diputisin ceweki. 

Hakikatnya di mata Allah SWT semua manusia itu sama, baik dia cewek atau cowok. Memang kadang anggapan pribadi kita sebagai cowok kalau cewek itu harus di bawah cowok. Dalam ajaran agama juga dikatan kalau cewek itu adalah makmun dan lo yang ngerasa cowok adalah imam. Tapi, “apakah dalam menerima haknya sebagai manusia, cewek harus di nomor duakan?”, “apakah harus selalu cowok yang jadi ketua dalam berbagai kesempatan, baru lo mau?”.

Hal ini yang buat pemikiran lo sangat sempit sebagai cowok bets, cewek memang hadir dengan mulut lancipnya itu mungkin aja karena kurungan dari cowok-cowok sekitar yang ngenggap dia itu beda. Tapi mulut lancipnya itu kadang bisa jadi tameng agar lo sebagai cowok yang nganggap cewek adalah manusia yang lemah bisa sedikit down. Memang terkadang bagi saya pribadi hal itu cukup menngangu, tapi selagi masih bisa buat si cewek itu tenang kadang mulut lancipnya enggak menteror bets. 

Intinya lo harus memandang cewek enggak seperti padangan kolot, dimana mereka jauh di bawah lo. Jika menurut lo sulit, pastiin hal itu enggak terlalu ketara di mata mereka. Hargailah mereka walau lo kadang enggak nyaman dengan mulut lancipnya.