Apakabar bets. Yups
sepeti biasanya saya pasti akan memposting tulisan seputar cewek. Mungkin kali
nih, lo bakalan kepo dan mungkin lo enggak ngerti dengan istilah yang saya
pakai pada judul dalam artikel santai kali ini.
Setelah saya wawancarai beberapa
cewek yang kehilatahnnya up-date dan
gaul di kapus saya, keseluruhan dari mereka mengatakan tidak tahu apa yang
dimaksud dengan “Gen-Z”. Kebayang enggak lo untuk sekelas mahasiswa dan
sekaligus pemegang gelar up-date dan
gaul, enggak tahu istilah Gen-Z yang bahkan di jadikan judul dalam sebuah acara
yang di pandu oleh Raditya Dika. Atau lo sendiri enggak tahu!.
Lantas apakah istilah Gen-Z ini
belum buming di kalangan remaja atau memang ini hanya sebagian istilah yang
hanya di bahas dalam bidang ilmu tertentu. Kalau memang ungkpan bahwa Gen-Z ini
belum buming dan banyak yang enggak tahu apa artinya, saya akan membungkanya
melalui blog ini dan saya harap lo menerimanya. Aminn.
Oke sebelum kita kaitkan cewek
dengan Gen-Z, kita bahas dulu apa yang dimaksud dengan Gen-Z. Gen-Z yang saya
maksud adalah Generasi Z, dimana adalah sekelompok usia yang lahir pada tahun
1995 sampai 2010. Gen-Z sebagaimana yang dijelaskan teman kita Don Tapscott dalam bukunya Grown Up Digital adalah salah
satu kelompok generasi dari enam kelompok generasi yang ia bagi. Oia, Don juga menyebutkan bahwa Gen-Z merupakan
Generasi Net atau generasi Internet. Gitulah.
Pendapat Don ini muncul karena menerutnya kita (Lo dan Saya) yang
merata lahir diantara tahun 1995 sampai 2010, lahir dan besar di era digital
dengan aneka komponen teknologi sebagai pendamping kita. Nah, hal inilah yang
memberikan sumbangsih dalam pola fikir generasi-z (kita). Kalo di pikir-pikir gaya
dan kebiasaan kita bets, juga enggak terlepas dari internet. Jadi alangkah
sedihnyalah jika lo harus hidup tanpa internet dan komponen teknologi yang
lain.
Kayaknya saya cukupkan pembahasan
kita tentang Gen-z secara mendalam, mari sekarang kita fokus dengan cewek dan
Gen-Z.
Seperti yang saya amati, baik itu di
dalam kelas ataupun diluar kelas dan di lingkungan sekitar. Gitu banyakknya
cewek yang selalu setia dengan smarfoon-nya
dan tak henti-hentinya mereka melakukan selvie,
bahkan banyak hal lagi yang berkaitan dengan teknologi dan internet.Keseluruhan
itu enggak akan rela mereka lepas bets. Bahkan kalau lo cowoknya dan
menyarankan agar mereka ninggalin itu, saya yakin dia lebih milih ninggalin lo
dari pada kegiatan Gen-Z nya. 100% saya jamin.
Hasil wawancara saya dari salah satu
cewek sebut saja mbak Shell mengungkapkan bahwa kalau berkomunikasi lewat dunia
maya itu lebih asyik dari pada berkomunikasi langsung, sehingga kalau mbak
Shell berkomunikasi dengan pacarnya (yang katanya udah mantan), lebih sering
melalui SMS, BBM, Facebook, Twiter, dan lain-lain. Tapi selain candu yang
mendatangkan keasyikan sendiri, mbak Shell juga merasakan apa yang saya
rasakan. Yaitu ketakutan akan manipulasi informasi, yah lo tahu sendirikan kalo
komunikasi yang tak saling tatap muka itu jauh lebih tinggi angka penipuannya
dari pada langsung. Hal ini yang kadang buat lo dan saya sering bohong sama
do’I (bagi yang punya).
Dari sudut Staylis (gaya maksud saya) cewek Gen-Z lebih terlihat ellegan dan
pintar, hal ini saya bandingkan dengan zaman mamak saya yang hanya masih
mengenal surat dan pesawat telepon. Dulu cewek memiliki sedikit refrensi soal
fasion dan informasi lainnya, dan cewek hanya terlihat biasa-biasa saja kalau
dia bukan artis atau model. Tapi sekarang bebas, setiap detik para cewek bisa
menambah kepintarannya memlaui apa yang akan ia cari dari dunia maya dan
pastinya lo bakalan sulit bedain cewek biasa dengan model atau artis, sarjana
atau bukan, ningrat atau enggak.
Intinya dari pembahasan artikel
santai ini, kalo cewek Gen-Z itu telah lepas dari belenggu kasta dan pembodohan
yang pernah berakar pada diri mereka. Sayangnya banyak cewek yang tersesat dalm
menggunakan statusnya sebagai Gen-Z. Menerut saya walaupun kita (termaksud para
cewek) tergolong kedalam Gen-Z, tidak seharusnya kita menggantungkan diri
dengan internet dan komponen teknologi. Kehidupan sosial kita memang bisa
dimudahkan dengan adanya internet dan teknologi, tapi itu semua bila tidak
terkendali dengn baik efeknya enggak akan mengangkat derajat wanita yang tadi
saya katakan lebih ellegan dan pintar.
Ingat bets, cewek Gen-Z itu memang
cewek yang ellegan dan pintar diatara sederetan cewek dahulunya. Tapi lo juga
harus bisa kasi dia pengertian bahwa hidup ini enggak harus di lewati bersama
dengan internet dan teknologi. Kehidupan lo akan indah bila lo berani memandang
hidup lo sebagai anugrah dan lo enggak harus berbohong tentang identitas lo
pada cewek Gen-Z, karena kebohongan dan manipulasi udah cukup banyak menghiasi
mereka. Tapi lo bakalan menang kalau lo mampu mengkombinasikan apa yang ada
dalam hati lo dengan internet dan iptek, dimata mereka.
Kelanjutan artikel berikutnya, saya akan posting cewek dan selvie..
Karena berhubungan dengan Gen-Z....
Ok, bets. silahkan komentarnya...